Monday, December 16, 2013
Browse »
home»
5
»
bermain
»
di
»
indonesia
»
kompetisi
»
luar
»
negeri
»
pemain
»
pernah
»
yang
»
5 Pemain Indonesia yang Pernah Bermain di Kompetisi Luar Negeri

2. Rocky Putiray
 
 

 
 
4. Kurnia Sandy
 
 
5. Bambang Pamungkas
 
 
5 Pemain Indonesia yang Pernah Bermain di Kompetisi Luar Negeri
Bermain di kompetisi sepakbola yang levelnya lebih tinggi menjadi harapan setiap pemain. Tak terkecuali bagi pesepakbola di Indonesia. Merasakan ketatnya kompetisi di luar negeri adalah sebuah prestasi. Berikut 5 pemain Indonesia yang pernah bermain di kompetisi luar negeri:
1. Ricky Yakobi 

 Masa  keemasan  pemain kelahiran Medan  12 Maret 1963  ini  adalah saat  membela Arseto Solo di era-80 an.  Setelah  tampil  gemilang bersama  timnas Indonesia di Asian Games 1986  telah  menarik  tim asal  Liga  Jepang,  Matsushita untuk menggunakan   tenaganya  di kompetisi  1988. Sayang Ricky tak mampu beradaptasi  dengan  cuaca dingin Negeri Sakura, sehingga hanya bermain dalam empat  pertandingan saja dengan satu sumbangan gol.
2. Rocky Putiray
 
 
Pemain yang selalu tampil eksentrik  kelahiran Maluku 26 Juni 1970 ini  bisa dibilang pemain Indonesia paling  sukses saat  berkarier di  kompetisi luar negeri. Seperti halnya Ricky   Yakobi,  Putiray mengawali kariernya bersama Arseto Solo. Klub pertama  saat berkiprah  di  Liga Hongkong adalah Instant Dict 2001).  Bermain   15 pertandingan, Rocky mencetak 20 gol. Selanjutnya musim 2002-2004  bermain  untuk Kitchee FC dengan 41 gol dari 20 laga. Pada  2004-2005  membela  South China AA dengan 15 gol dari  25  penampilan. Namun  gol  spektakuler  Rocky adalah ketika mencetak  2  gol  ke gawang  AC  Milan,  31 Mei 2004, ketika membela tim  bintang  Liga Hongkong. Dua gol Rocky  sekaligus membawa kemenangan timnya  atas AC Milan 2-1.
3.  Kurniawan Dwi Yulianto
 
 Tergabung dalam tim Primavera Indonesia  saat berlatih di  Italia, semakin mematangkan pemain jebolan Diklat Sala  Tiga  ini.  Skill pemain  yang akrab disapa kurus ini telah menarik  perhatian  klub di  Liga Swiss, FC Luzern pada 1994-1995. Bermain dalam  10  laga, Kurus hanya mencetak satu gol. Prestasi tersebut tidak   menyurutkan  klub Italia, Sampdoria untuk menggunakan jasanya untuk   bermain  di seri-B pada musim 1996-1997. Namun pemain  kelahiran  13
Juli 1976 ini prestasinya semakin merosot. Satu klub asing lainnya adalah Serawak FC di Liga Malaysia pada 2006. Namun lantaran tak kunjung menciptakan gol, kontrak Kurus diputus di tengah jalan.
Juli 1976 ini prestasinya semakin merosot. Satu klub asing lainnya adalah Serawak FC di Liga Malaysia pada 2006. Namun lantaran tak kunjung menciptakan gol, kontrak Kurus diputus di tengah jalan.
4. Kurnia Sandy
 
 Inilah  satu-satunya penjaga gawang  Indonesia yang sempat  membubuhkan tandatangannya  bersama klub luar  negeri.  Tepatnya  usai berguru di Italia bersama tim Primavera. Penjaga  gawang kelahiran Semarang,  24  Agustus 1975 ini menandatangani   kontrak  bersama Sampdoria  di  musim kompetisi 1996-1997 sebagai   penjaga  gawang ketiga. Hanya berkiprah setahun, Sandy kembali ke  Indonesia untuk bergabung bersama klub-klub lokal seperti Pelita Jaya,  Persikabo, PSM  Makassar, Arema Malang, Persik Kediri,  Persebaya   Surabaya, Mitra  Kukar dan saat ini bermain di Klub Liga Primer   Indonesia, Bandung FC.
5. Bambang Pamungkas
 
 Ikon klub Persija Jakarta ini adalah  generasi emas striker  Indonesia berikutnya. Bepe sapaannya, adalah  pemain  yang  tergabung dalam  proyek  lanjutan Primavera yang  dinamai   Bareti.  Seperti halnya Kurniawan Dwi Yulianto, Bepe menjadi pemain  paling  menonjol kala berguru di Italia hingga klub Divisi 3 Liga  Belanda, EHC Norad  mengontraknya. Sayang masalah adaptasi cuaca  membuat  Bepe diputus kontrak hanya beberapa bulan ke depan. Penampilan  cemerlangnya  bersama klub luar negeri terjadi di Liga  Malaysia  saat  memperkuat  Selangor FC bersama rekannya di timnas,  Elie  Aiboy. Dari  42 penampilannya, Bepe menciptakan 39 gol.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
 
No comments:
Post a Comment